Tantangan dan Potensi Artificial Intelligence di Era 4.0
Di era Revolusi Industri 4.0 Β ini, AI (Artifical Intelligence) menjadi salah satu topik yang tengah ramai diperbincangkan. Pada beberapa sektor, terutama di bidang indusrti AI bsa membuktikan potensinya dalam memudahkan cara kita hidup dan bekerja. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan AI? Mengapa AI bisa begitu berpengaruh bagi sektor Industri?
MenurutΒ Minsky, AI (Artifical Intelligence) adalah suatu ilmu yang mempelajari cara menciptakan dan membuat perangkat Komputer untuk melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh kita sebagai manusia. SedangkanΒ berdasarkanΒ Encyclopedia Britannica, AI (Artifical Intelligence) adalah kemampuan Komputer Digital atau Robot yang dikendalikan Komputer untuk melakukan tugas-tugas yang umumnya dikaitkan dengan makhluk cerdas. Jadi, disimpulkan bahwa Β AI (Artifical Intelligence) merupakan sebuah studi tentang proses berpikir manusia yang dipresentasikan melalui komputer / mesin lainnya.
Kini tingkat minat masyarakat terhadap AI ini berkembang dengan sangat pesat. Menurut IDC, 75% aplikasi perusahaan komersial akan sudah akan menggunakan AI pada tahun 2021. Dari sektor perbankan, bank-bank terkemuka di tanah air sudah mulai memanfaatkan teknologi digital sebanyak 50% dan menurut laporan dari IDC, setidaknya 40% dari nasabah akan mendapatkan layanan via digital pada tahun 2025 (Sudaryanto, 2023). Namun, hal tersebut terjadi bukanlah tanpa alasan. Penggunaan AI ini terkesan dapat lebih memudahkan masyarakat. Selain itu juga AI memiliki sejumlah potensi yang luar biasa. Dengan adanya teknologi AI pada saat ini dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas serta operasional di dunia industri. Namun penggunaan AI ini tetap perlu diwaspadai dan memerlukan pertimbangan yang sangat baik agar tidak menimbulkan dampak yang negatif terhadap kita sebagai pengguna maupun sekitarnya. Dampak-dampak negative tersebut dapat berupa kekhawatiran yang menyiratkan risiko kebocoran mengenai informasi pribadi kita, terdampaknya lapangan kerja bagi SDM karena penggunaan mesin-mesin yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, serta adaptasi SDM dengan perubahan teknologi.
Untuk menghadapi tantangan agar SDM tidak kian tergantikan, SDM kita perlu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang nantinya akan diperlukan untuk dapat berinteraksi maupun mengelola sistem AI. Hal tersebut dapar berupa pelatihan ataupun pengembangan keterampilan, seperti pemahaman tentang bagaimana etika dari AI, peningkatan keterampilan yang relevan dengan AI, atau bias juga dengan pelatihan secara langsung untuk berinteraksi dengan AI. Walaupun AI memiliki dampak untuk menggantikan pekerjaan manusia, kita perlu berpikir juga bahwa AI ini dapat membawa peluang besar bagi penciptaan jenis pekerjaan baru.
Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 ini, penting bagi kita untuk bijaksana dalam mengelola perubahan dan menghadapi tantangan-tantangan yang hadir. Teknologi AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan akan menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan kesejahteraan masyarakat serta tenaga kerja.