Cara Membuat Prototype Website Dengan Mudah [Tutorial Lengkap]
Mencari cara membuat prototype website? Anda sedang membaca artikel yang tepat! Prototype website adalah versi awal dari situs web yang menunjukkan tampilan dan fungsinya.
Dengan prototype website, baik web developer maupun designer dapat menguji konsep desain situs sebelum meluncurkannya.
Sayangnya, banyak pengembang website melewatkan tahapan ini. Padahal, prototype adalah simulasi awal sebuah software atau situs web yang memungkinkan Anda menyempurnakan desain atau fitur, sehingga mencegah pengeluaran waktu dan biaya yang lebih besar.
Di artikel ini, kami akan menjelaskan apa saja tahapan prototype website yang perlu Anda lalui, serta hal-hal yang dapat dilakukan setelah membuat prototype website. Yuk simak pembahasannya sekarang!
Berikut adalah langkah-langkah membuat prototype website:
Mari mulai dari tahapan prototype website yang pertama!
Pada tahap awal, Anda perlu menyiapkan kebutuhan desain terlebih dahulu. Hal ini tidak boleh dilewatkan, karena akan menjadi landasan Anda dalam membuat prototype website.
Desain web melibatkan beberapa aspek seperti tujuan website, target audiens, dan tata letak halaman. Untuk menyiapkan kebutuhan desain, lakukan riset, pelajari desain situs kompetitor, dan amati tren desain web terkini.
Dengan menentukan kebutuhan desain, Anda dapat memiliki panduan desain web yang lebih terstruktur ketika merancang prototype. Sehingga, website yang Anda hasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Langkah berikutnya dalam cara desain prototype website yaitu membuat wireframe dan mockup website. Baik wireframe maupun mockup merupakan gambaran visual awal website yang dibuat sebelum dikembangkan menjadi prototype.
Bedanya, wireframe adalah gambar sketsa sederhana berisi garis dan kotak yang mewakili elemen-elemen website. Sedangkan mockup adalah tampilan visual yang lebih lengkap dengan melibatkan gambar desain utuh.
Oh ya, Anda perlu merancang wireframe dan mockup untuk setiap halaman web. Untuk memulai, beberapa halaman yang wajib ada pada sebuah website antara lain halaman beranda (Homepage), produk (Product), tentang kami (About Us), dan kontak (Contact Us).
Jika Anda sudah menyiapkan kebutuhan desain serta merancang wireframe dan mockup, tahap selanjutnya dalam membuat prototype website adalah memilih prototyping tool.
Ada beberapa tool atau aplikasi mockup website yang juga bisa Anda manfaatkan untuk mulai merancang prototype, seperti Adobe XD, Invision, Balsamiq Cloud, FluidUI, Proto, dan Miro.
Sebagai info tambahan, Anda juga bisa menggunakan aplikasi-aplikasi ini untuk membuat wireframe, loh.
Pada artikel ini, kami memanfaatkan aplikasi Figma. Figma dipilih karena merupakan salah satu aplikasi desain prototyping yang populer dan memiliki antarmuka yang ramah pemula serta fitur kolaborasi yang baik.
Langkah keempat, Anda akan membuat struktur prototype menggunakan Figma.
Struktur ini merupakan rancangan dasar tentang bagaimana tata letak halaman diatur secara visual.
Berikut adalah langkah-langkah merancang struktur prototype situs web:
Tahap selanjutnya dalam cara membuat prototype website adalah mengisi struktur prototype dengan elemen-elemen UI (user interface). Sedikit info, user interface adalah tampilan meliputi bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin.
Beberapa elemen user interface yang dapat Anda tambahkan, antara lain:
Nah, ketika menambahkan elemen UI, Anda juga perlu memperhatikan aspek User Experience (UX), di mana user Experience adalah pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan situs web Anda secara keseluruhan.
Jadi, pastikan setiap elemen UI yang Anda masukkan ke prototype sesuai dengan prinsip-prinsip UX, seperti mudah diakses, intuitif, dan fokus dalam menangani kebutuhan pengguna.
Setelah menambahkan elemen UI, cara desain prototype website berikutnya adalah mengisi konten ke prototype tersebut. Agar lebih mudah, Anda dapat membagi konten untuk masing-masing section.
Section adalah bagian-bagian utama dari suatu halaman website, seperti section header, section produk, dan section tentang. Nah, konten untuk masing-masing section harus memiliki fokus tersendiri dan tujuan yang jelas.
Misalnya pada section produk seperti contoh di bawah, Anda dapat menampilkan produk-produk yang dijual beserta gambar, harga, dan deskripsi lengkapnya.
Tahapan prototype website yang terakhir yaitu melihat hasil akhir prototype situs web yang Anda buat. Sekarang, Anda dapat memastikan apakah hasil prototype sudah sesuai dengan rencana awal pengembangan desain.
Apabila ternyata masih ada ketidaksesuaian, ulangi langkah-langkah sebelumnya lalu perbaiki kesalahan yang ditemukan. Anda juga dapat menambahkan elemen yang diperlukan, agar hasil prototype menjadi lebih baik lagi.
Intinya pada langkah pamungkas prototyping website ini, Anda harus menyempurnakan hasil pembuatan prototype. Sehingga, Anda dapat mengembangkan website finalnya dengan lebih yakin.
Sampai sini, Anda telah menyelesaikan tutorial prototype website. Setelah itu, apa saja hal yang perlu Anda lakukan? Berikut beberapa di antaranya:
Setelah membuat prototype website, mintalah masukan dari rekan satu tim, divisi terkait, maupun stakeholder lain tentang pengalaman mereka saat berinteraksi dengan prototype. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
Selain feedback dari stakeholder, lakukan pengujian mandiri untuk mengevaluasi prototype website Anda. Lewat pengujian mandiri, Anda bisa memeriksa tampilan dan fungsionalitas website hingga level paling detail. Dengan kata lain, masalah yang mungkin terlewat saat meminta feedback dapat ditemukan dan diperbaiki di sini.
Setelah mengevaluasi website, siapkan spesifikasi teknis website dengan web developer. Spesifikasi teknis dapat mencakup informasi mengenai bahasa pemrograman, database, maupun web hosting yang akan digunakan.
Sambil menyiapkan spesifikasi teknis, Anda juga dapat menyusun rencana pengembangan website, meliputi tahap pengembangan, jadwal waktu, hingga anggaran yang dibutuhkan. Tanpa rencana yang baik, pembangunan website bisa terkendala dalam keterlambatan, biaya melebihi anggaran, bahkan kegagalan total.
Setelah melalui empat tahap sebelumnya, Anda siap untuk membangun versi final website. Gunakan prototype yang sudah ditetapkan sebagai panduan desain, agar hasil akhir situs web Anda profesional, fungsional, dan menarik bagi pengguna.
Sampai sini, Anda telah mengetahui cara membuat prototype website secara lengkap. Selain itu, Anda juga sudah memahami apa yang perlu Anda lakukan setelah desain prototype selesai.
Bisa Anda simpulkan, prototype website adalah langkah penting untuk merancang desain situs web sebelum membangun versi finalnya. Hal ini membantu Anda memastikan bahwa website telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mencegah kesalahan pada tahap pengembangan.